Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MENYADARI ARTI SEBUAH CINTA SETELAH KEMATIAN

MENYADARI ARTI SEBUAH CINTA SETELAH KEMATIAN



  Kisah Nyata... ... 


       Sebelumnya mohon maaf jika kisah yang kutulis ini ada kesamaan dari cerita ataupun pengalaman hidup dari seseorang.  Namun kisah ini meman pernah terjadi pada seseorang dan inilah pengalaman hidupnya, di mana kita bisa dapat memetik HIKMAHNYA dari K¡sah yang akan aku tulis ini... ... ...




    AKU menghabiskan Sepuluh Tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya.
       AKU bebas darinya karena KEMATIAN, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus padaku... ...


AKU membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya.
     MENIKAH karena paksaan orang tua, membuatku membenci suamiku sendiri.  Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menungjukkan sikap benciku.  Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri.
     AKU terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain... ...



BEBERAPA kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun.  Kedua orang tuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka... ...
    KETIKA menikah, aku menjadi istri yang teramat manja.  Kulakukan segala hal sesuka hatiku, suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa.  Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri.  Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku... ...



     AKU telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku... ...
     DI RUMAH kami, akulah ratunya.  Tak ada seorangpun yang berani melawan.  Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku.  Aku tak suka handuknya yang basah yang di letakkan di tempat tidur, aku selalu sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku, meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaanya.
     AKU marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia mamakai pasta gigi tampa memencetnya dengan rapih, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku... ...



TADINYA aku memilih untuk tidak punya anak.  Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak.
     AWALNYA dia mendukung dan akupun Ber-KB dengan PiL.  Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya, begitu dalam sampai satu hari aku lupa minum Pil-KB ku dan meskipun ia tahu ia membiarkannya.  Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari Empat bulan, dokter pun menolak menggugurkannya... ...


      ITULAH kemarahan terbesarku padanya.  Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit.
     AKU memaksanya melakukan tindakan Vasektomi agar aku tidak hamil lagi, dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami... ...




       WAKTU BERLALU hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang Ke-Delapan.  Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir, suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anakku ke sekolah...
     HARI itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku, aku hanya menjawab dengan anggukan tampa memperdulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mall tuk belanja dan tidak hadir di acara ibuku.
     YaaaH.... Karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga benci kedua orang tuaku... ...



SEBELUM ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan di ikuti anak-anakku.  Tapi hari itu, dia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut ...
    AKU berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya.  Meskipun akhirnya aku ikut tersenyum bersama anak-anak.  Ia kembali menciumku hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi... ...


    KETIKA mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon.  Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku, aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian.  Di salon aku bertemu dengan salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai.
     KAMI mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami.  D¡ saat tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah.  Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas.
    SAMBIL berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelpon suamiku dan bertanya ....
   "Kamu tahu dompetku ada dimana....???"
Suamiku pun berkata ke padaku ....
   "Maaf sayang.  Kemarin FARHAN meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil, maka kuambil dari dompetmu.  Aku lupa menaruhnya kembali ke dalam tasmu, kalau tidak salah aku letakkan diatas meja kerjaku"...
    Katanya menjelaskan dengan lembut ....


DENGAN marah, aku mengomelinya dengan kasar.  Kututup telpon tampa menunggunya selesai bicara.  Tak lama kemudian, handponeku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengankatnya dengan setengah membentak ....
    "Apalag¡¡¡ ....???"
Suamiku menjawab ....
     "Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambilkan dompet dan mengantarkannya padamu.  Sayang ada dimana....???"
    Tanya suamiku cepat, kuatir aku menutup telpon kembali.  Akupun menyebut nama salonku yang sering ku datangi dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telpon.  Aku berbicara dengan kasar dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku ....


    Si Empunya salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi ....


    TAPI rasa malu karena "musuhku" juga ikut mendengarkanku ketinggalan dompet, membuatku gengsi untuk berhutang dulu ....




      HUJAN turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai.  Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku ....

     TAK ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelpon.  Padahal biasanya hanya dua kali berdering telponku sudah di angkatnya.  Aku mulai merasa tidak enak dan marah ....


    TELPONKU di angkat setelah beberapa kali mencoba.  Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telpon suamiku.  Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri,,,,
      "Selamat siang, ibu ... Apakah ibu istri dari bapak ARMADI ....???"


KUJAWAB pertanyaan itu segerah, lelaki asing itu ternyata seorang Polisi, ia memberi tahu bahwa 'Suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian' ....


SAAT itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab ... "Terima kasih Pak ..."



    KETIKA telpon di tutup, aku berjongkok dengan bingung.  Temanku menggemgam erat handpone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ....
     "Ada apa hingga wajahmu menjadi pucat seputih kertas....???"
    AKU hanya bisa diam, sambil terbatah-batah saya menjawab kalau "Suamiku kecelakaan...."
       MEREKA pun ikut terdiam lalu salah salah satu sahabatku yang ada di dekatku mengusap pundakku sambil berkata .... "Sabar ,,, segeralah ke rumah sakit ...."




      ENTAH bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit.  Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku, aku hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan Ruang Gawat Darurat.  Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku ....


     KETIKA akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu ....
     Bahwa "'Suamiku telah tiada... Dia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan Stroke-Lah yang menyebabkan kematiannya"' ....
   SELESAI mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orang tuaku dan orang tuanya yang Shock. Sama sekali tak ada air mata setetespun keluar di kedua mataku.
    AKU sibuk menenangkan Ayah, Ibu dan Mertuaku.  Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis ... ...



     KETIKA Jenazah dibawa kerumah dan aku duduk di hadapannya, aku termenung menatap wajah itu, kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas ....
      KUDEKATI wajahnya dan kupandangi dengan seksama.  Saat itulah dadaku menjadi sesak, teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami ....
     KUSENTUH perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama aku menyentuh wajahnya yang dulu di hiasi senyum hangat.  Air mata merebak di mataku, mengaburkan pandanganku.  Aku terkesiap berusaha mengusap agar air mata tak menghalangi tatapan terahirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berahir begitu saja ....



TAPI bukannya berhenti, air mataku semakin deras membanjiri kedua pipiku ....
     PERINGATAN dari Imam Masjid yang mengatur Prosesi Pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis.  Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terahir kali kami berbicara.


     AKU teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya.  Aku hampir tak pernah mengatur makannya, padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan.  Ia memperhatikan Vitamin dan Obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan.  Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadan menyuapiku kalau aku sedang malas makan.  Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya, bahkan aku tak tahu apa yang dia sukai dan tidak sukai ....


    HAMPIR seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar Mie Instant dan Kopi Kental ....
    DADAKU sesak mendengarnya, karena aku tahu dia mungkin terpaksa makan Mie Instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya.  Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri.  Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja, ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa, diapun tak pernah mengeluh dan perotes dengan sikapku ....
    IAPUN pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah.  Aku tak pernah mau menanggapi permintaanya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku ....



        SAAT pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi.  Akupun pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun tubuh suamiku ....


     AKU tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku.  Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku.  Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya ....




      HARI-HARI yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini ku inginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya.  Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong.  Ayah, Ibu dan Ibu mertuaku membujukku makan, tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu ....


      KETIKA aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang.
     KEBIYASAANKU yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab telponku.
      SETIAP malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku namun itu semua hanya hayalanku saja.
      DULU aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali.  Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa.
     DULU aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa Me-Log Out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap Tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal disanah.  Dulu aku paling tidak suka dia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak ingin aku hapus.
      REMOTE televisi yang biasa di sembunyikannya sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote ....


     SEMUA kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia Mencintaiku dan aku sudah Terkena Panah Cintanya ... ...
     AKU juga marah pada diriku sendiri, aku marah kerena semua kelihatan normal meskipun dia sudah tidak ada.  Aku marah karena baju-bajunya masih diasana meninggalkan baunya yang membuatku rindu.  Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku.
     AKU marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas ....


     AKU sholat karena aku ingin meminta maaf,,,,
Meminta maaf pada ALLAH karena menyia-nyiakan suami yang dianugrahi padaku dan meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suamiku yang begitu sempurna.
     SHOLATLAH yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit.  Cinta ALLAH padaku di tunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anakku ....
     TEMAN-TEMANKU yang selama ini kubela-belain hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku ... ...






        EMPAT PULUH hari setelah wafatnya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan.  Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi.
     KEMBALI rasa bingung merasukiku, selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja.  Semua dilakukan oleh suamiku ....
    BERAPA besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanyalah jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai  demi keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa.
     DARI kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya .... Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya di transfer ke rekeningku selama ini.  Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga.  Entah dari mana dia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya soal itu ....
     YANG aku tahu sekarang aku harus berkerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga ....
     Tapi bekerja dimana....??? 


AKU hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali.  Semuanya selalu diatur oleh suamiku.  Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian, ayahku datang bersama seorang notaris, dia membawa banyak sekali dokumen, lalu notaris memberikan sebuah surat .... Surat  pernyataan suamiku bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anakku, dia menyertai ibunya dalam surat tersebut, tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi surat tersebut untukku ....
     IA berkata dalam sepucuk surat dengan tulisan indahnya .. .. ..



     " Istriku LiLiANA  tersayang , maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu sayang . Maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri . Maaf karena aku tak bisa memberimu Cinta dan Kasih Sayang lagi ... ALLAH  memberiku waktu yang terlalu singkat , karena mencintaimu dan anak-anak , adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu ... Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingimu sayang selamanya. Tetapi aku tak mampu untuk itu semua dan aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja . Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti . Aku tak ingin dirimu sayang susah setelah aku pergi . Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak kita . Lakukan yang terbaik untuk mereka, yaaa Sayang ... Jangan menangis , Sayangku yang manja . Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini . Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini . Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga ALLAH  memberimu jodoh yang lebih baik dariku ...

 Teruntuk  FARAH , Putri tercintaku . Maafkan karena Ayah tak bisa mendampingimu , jadilah Istri yang baik seperti ibu yaa... Nak .. .. Dan FARHAN , Kesatria pelindungku . Jagalah Ibu dan FARAH . Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat  dimanapun kalian berada , Ayah akan disana melihatnya . Okee,,Buddy .... !!!

*** KALIAN KESAYANGANKU ***



  AKU terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang di beri lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note padaku"' ....


      NOTARIS memberi tahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya.  Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun di manajerin oleh orang-orang kepercayaannya ... ...


     AKU hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta yang begitu besar serta tulus sepenuh hati .. ..



     AKU tak pernah berfikir untuk menikah lagi.  Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di hatiku .. ..


     HARI demi hari hanya ku abadikan untuk anak-anakku.  Ketika orang tuaku dan mertuaku pergi meninggalkanku satu-persatu untuk selama-lamanya kembali ke pangkuan Ilahi ...  Tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi ... ...






         TAK terasah waktu begitu cepat berlalu, kini Putra-Putriku berusia 'Dua Puluh Delapan Tahun' ... Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang ...
     PUTRI kami bertanya .. .. ..
            "Ibu,,, aku harus bagaimana setelah nantinya menjadi istri, soalnya FARAH kan nggak bisa masak, nggak bisa nyuci, gimana yaa buuu....???"


AKU merangkulnya sambil berkata ....
          "Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang dia dan kau akan mendapatkan kebahagiaan selamanya.  Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta" .. ..


    PUTRIKU menatapku sambil berkata .. .. ..
          "Seperti cinta ibu untuk ayah ....??? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang ....??? "
     AKU menggeleng-gelengkan kepala sambil berkata ....
         "Bukan sayangku.  Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua.  Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua" .. ..





      AKU mungkin tak beruntung karena tak sempat menungjukkan cintaku pada suamiku ...
    AKU menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya .. .. ..
     AKU bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus padaku .. .. ..


            KINI aku hanya tinggal menunggu ajal tuk menjemputku agar aku bisa bertemu dengan suamiku dan bersujud memohon maaf yang sebesar-besarnya dan menunjukkan serta memberikan rasa tulus cinta dan kasih sayangku padanya yang sesungguhnya ... ... ... *****





*** " T  A  M  A  T  "***



  "'=> Pesan :  Jangan Pernah Sia-siakan Cinta Yang Telah Kau Dapatkan Jangan Sampai Kau Kan Menyesal Di Saat Dia Telah Pergi Darimu Dan Semuanya Akan Hanya Meninggalkan Duka Dan Penyesalan ... ... ..."'

 

             Writer : *RHARHA_RAODAH.T_271*

21 comments for "MENYADARI ARTI SEBUAH CINTA SETELAH KEMATIAN"

  1. Karya pertamaku... Semoga kalian sukah, Ma"f jika ada yg salah masih belajar 😂🙏🙏🙏😊

    ReplyDelete
  2. Bagus bagus�� .. sukses terus berkarya

    ReplyDelete
  3. Dan memang biasanya seseorang akan terasa berharga ketika dirinya tidak lagi berada di sisi kita.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Pak, karena di saat tak ada lagi baru akan kita menyadari betapa pentingnya dia dalam hidup kita.
      Terima kasih banyak atas komentarnya PAK 😊🙏🙏🙏😊

      Delete
  4. ternyta penulis pae ini adekku.menyentuh banget ceritanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah Kakaku, masih dalam proses belajar. Semoga karya-karyaku disukai banyak orang 😊🙏🙏🙏😀

      Delete
  5. Saya sangat salut dengan karya tulisan anda sangat menyentuh banget ceritamya, jujur saya sampai menangis membacanya.
    Suamiku bertanya saya membaca apa sampai menangis, suami saya melihat tulisan anda juga sampai-sampai dia menahan tangis juga. Karya anda sangat memberikan pelajaran berharga bagi kami sipemnaca, terus berkarya kami tunggu kisah-kisah anda selanjutnya. Rharha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima Kasih banyak, jagan pernah bosan untuk membaca karya-karyaku selanjutnya

      Delete
  6. Karya tulisan anda sungguh sangat luar biasa, saya sebagai laki-laki saja yang membanya sambil menahan air mata. Haahaahaaa, tetap berkarya anda penulis handal bisa menyentuh hati kami.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima Kasih Banyak. Saya masih pemula, belum mahir dan handal. 😂😂🤭🙏🙏🙏😊

      Delete
  7. Ceritanya membuatku menitihkan air mata,sangat menentuh kisahnya

    ReplyDelete
  8. Kisahnya sedih,membuatku menangis terus berkarya anda hebat.

    ReplyDelete
  9. Luar biasa aku meneteskan air mata membaca cerita ANDA.
    Teruslah berkarya ANDA HEBAT.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima Kasih Banyak...
      Aamiin, Saya masih proses belajar 😂🤭🙏🙏🙏

      Delete
  10. Luar biasa sampai-sampai saya tidak bisa menahan air mata membaca.

    ReplyDelete
  11. Kisahya luar biasa menyayat hati. Bikin baper

    ReplyDelete
  12. Terima Kasih Banyak... 😊🙏🙏🙏
    Jangan lupa baca juga yang lainnya

    ReplyDelete