Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PUISI SENYUMAN ANAK GAZA-PALESTINA PENUH PENDERITAAN DAN DUKA – Myrharharaodah

PUISI SENYUMAN ANAK GAZA-PALESTINA PENUH PENDERITAAN DAN DUKA – Myrharharaodah

Senyuman indah itu kini redup kembali

Hari demi hari terus terjadi gempuran bombardir dan tembakan senjata tanpa henti

Dunia akan mengingat sejarah pengorbanan peperangan yang tidak berperikemanusiaan ini

Kebahagiaan dan kedamaian telah di rampas tanpa belas kasihan

Tubuh dan nyawa tak berharga lagi


Senyuman mereka redup seiring cahaya mentari terhalang oleh tebalnya kabut asap bom dan debu reruntuhan gedung

Kini genosida terus berlanjut, korban anak-anak dan perempuan semakin bertambah

Walaupun harus mati karena bertahan dalam berjuang mempertahankan kebanggaan Negerinya Gaza-Palestina.....

Penderitaan sudah menjadi kehidupan sehari-hari yang mesti di jalani

Nyawa yang ada di tubuh hanya sebatas jengkal di atas kepala mereka


Dunia seakan mengabaikan penderitaan yang tiada akhirnya

Zionis Israel Laknatullah, kekejaman mereka sudah melebihi batas kemanusiawian

Gaza-Palestina... Tak ada tempat teraman lagi

Penderitaan mereka belum berakhir

Duka mereka belum berahir


Kehancuran dan duka kematian dimana-mana

Setiap hari rasa ketakutan menghantui anak-anak

Masyarakat biasa menjadi korban, setiap harinya meregang nyawa

Masihkah dunia diam dan menjadi penonton

Gaza-Palestina... Tidak berjuang sendiri namun penderitaan mereka hanyalah mereka yang rasakan


Tapi rasa sakit dan luka serta duka mereka dirasakan oleh seluruh masyarakat Dunia yang punya rasa kemanusiaan dan hati nurani

Gaza-Palestina... Senyuman anak-anak yang tulus itu mengisyaratkan perjuangan mereka belum berakhir

Namun duka dan rasa takut tergambar jelas di mata mereka

Masa kanak-kanak dan kehidupan yang seharusnya mereka bermain harus di renggut dengan peperangan tiada akhir

Zionis Israel Laknatullah, kebiadaban dan kebrutalan mereka sungguh sangatlah melukai hati nurani kami.

Post a Comment for "PUISI SENYUMAN ANAK GAZA-PALESTINA PENUH PENDERITAAN DAN DUKA – Myrharharaodah"