Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

HIJRAH RASULULLAH. SAW (SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM)

Myrharharaodah.blogspot.com – Dengan artikel ini saya akan membahas lagi tentang hamba Allah yang paling mulia dan sebagai kekasih Allah serta suri tauladan kita sebagai ummat Islam.
"Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad Wa ala Ali Sayyidina Muhammad"



Nabi Muhammad Sebagai Suri Tauladan Ummat Islam


Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam 
adalah Rasulullah, semua perilakunya berdasarkan pada wahyu. Apapun yang terjadi, diterima sebagai resiko penegak kebenaran, sekalipun siksaan terhadap para sahabat, boikot yang bertahun-tahun dan sulitnya perkembangan Islam. Beberapa kali utusan dari Madinah meminta agar Nabi Muhammad pindah ke Madinah, tetapi beliau belum bersedia melakukannya. Mengapa demikian?
      Karena Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam belum mendapat perintah dari Allah Subhanahu Wa ta'ala. Kalau 
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam 
bertindak tanpa wahyu, berarti bukan seorang Rasul. Apa yang diharap itupun akhirnya datang juga. Allah berfirman dalam surat "An Nisaa ayat 100", sebagai berikut :

وَ مَنۡ یُّہَاجِرۡ فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ یَجِدۡ فِی الۡاَرۡضِ مُرٰغَمًا کَثِیۡرًا وَّ سَعَۃً     ۗ وَ مَنۡ یَّخۡرُجۡ مِنۡۢ بَیۡتِہٖ مُہَاجِرًا  اِلَی اللّٰہِ وَ رَسُوۡلِہٖ ثُمَّ  یُدۡرِکۡہُ الۡمَوۡتُ فَقَدۡ وَقَعَ اَجۡرُہٗ عَلَی اللّٰہِ     ۗ وَ کَانَ اللّٰہُ غَفُوۡرًا رَّحِیۡمًا٪
Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (النساء : ١٠٠) (Q.S. An-Nisaa : 100)


Setelah turun ayat tersebut Nabi Muhammad
kemudian berhijrah ke Madinah.




A. Sebab-sebab Hijrah


           Ada beberapa hal yang mendorong terjadinya hijrah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ke Madinah antara lain :
1. Tekanan kafir Quraisy semakin berat dan sadis. Sehingga kaum muslimin sangat menderita.
2. Permintaan dari kaum muslimin Madinah
semakin kuat, tokoh-tokoh Madinah yang datang ke Mekkah yang menyatakan masuk Islam pada Nabi Muhammad semakin banyak.
3. Perkembangan Islam di Madinah lebih cepat dan hampir tidak ada hambatan.
4. Izin dari Allah berupa turunnya ayat tentang hijrah.
5. Perkembangan Islam di Mekkah sangat sulit, sebab penguasa tidak menghendakinya, ternyata 13 tahun Nabi berda'wah orang yang mau masuk Islam sedikit jumlahnya.




B. Peristiwa Hijrah


     Hijrah artinya pindah tempat, selama 13 tahun Nabi Muhammad menyiarkan Islam di Mekkah. Tahun pindahnya Nabi Muhammad dan kaum Muslimin dari Mekkah ke Madinah di sebut tahun hijriah. Hijrah ke Madinah terjadi pada tahun ke 13 dari kerasulan, dan dijadikan awal perhitungan tahun hijriah.
      Kemarahan pemimpin kafir Quraisy sudah tidak terkendali. Mereka mengadakan kesepakatan untuk menangkap Muhammad Rasulullah dalam keadaan hidup atau mati. Siapa saja yang dapat menangkap Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam baik perorangan maupun kelompok akan mendapat hadiah 100 ekor unta.
      Kafir Quraisy memilih pasukan khusus, yaitu pemuda yang gagah berani sebanyak 100 orang. Sejak sore mereka mengawasi rumah kediaman Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Kapan saja beliau keluar rumah harus ditangkap.
       Malampun tiba dan mulai gelap, mereka sudah tahu tugasnya masing-masing. Mereka bersiap-siap tanpa ada yang terlena dalam mengawasi keadaan di sekitar kediaman Rasulullah. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pada saat itu berada di dalam rumah, ditemani Ali bin Abi Thalib.



Pada saat itu pemuda-pemuda Quraisy dalam posisi kantuk. Menjelang tengah malam mereka terserang kantuk yang sangat luar biasa, satupun tidak ada yang terjaga Rasulullah ke luar rumah seorang diri di depan para pemuda yang sedang tertidur. Ali bin Abi Thalib mendapat tugas menjaga rumah dan mengenakan mantel atau jubah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Ali yang terkenal gagah berani, bersikap siaga atas kemungkinan yang akan terjadi, ia siap dan rela mati demi melindungi Nabi Muhammad dan agama Allah Subhanahu Wa ta'ala.
      Kemudian Nabi Muhammad menuju rumah Abu Bakar dan membangunkannya. Di tengah malam yang gelap itu Abu Bakar terkejut dengan kedatangan Rasulullah. Tanpa pikir panjang Abu Bakar menuruti perintah Nabi Muhammad dan berangkatlah keduanya menuju Madinah.



     Dalam perjalanan menuju Madinah, Nabi Muhammad mengambil arah selatan yaitu jurusan Thaif, dan beristirahat di Jabal Sur (Tsur), gunung yang tidak terlalu tinggi, tetapi cukup curam keadaannya. Kemudian keduanya menuju sebuah gua untuk berlindung agar tidak diketahui orang.



HIJRAH RASULULLAH. SAW (SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM)
"Sumber gambar : Travelumroh.co.id"
"Foto : Gunung Jabal Sur (Tsur)"



"Sumber gambar : Cheria Travel"
"Foto : Gua tempat bersembunyi dan berlindung Rasulullah SAW dan Abu Bakar"




      Laba-laba, maupun burung merpati seolah-olah ikut melindungi keselamatan Rasulullah dan Abu Bakar yang berada di dalamnya. Seolah-olah laba-laba tersebut ingin mengelabui kafir Quraisy yang sedang mengejar Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan sahabatnya Abu Bakar.
     Para pemuda Quraisy tidak berhasil menangkap Nabi Muhammad, Abu Bakar dan Nabi Muhammad berhasil dengan selamat mencapai kota Madinah. Sebelum tiba di Madinah beliau singgah di Quba dan mendirikan masjid, yang merupakan masjid pertama dibangun Nabi Muhammad. Kaum muslimin Madinah menyambut gembira kedatangan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.



"Sumber gambar : Awsimages.detik.net.id"
"Foto : (Masjid Quba) Masjid pertama yang didirikan Rasulullah SAW"





C. Perjanjian Hudaibiyah


         Apa yang pernah dipikirkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengenai kesulitan dana bahkan serangan dari kaum kafir Quraisy menjadi kenyataan, yaitu dengan terjadinya peperangan dan kekurangan biaya. Kafir Quraisy selalu berusaha menghalangi dan akan menghancurkan Islam dengan berbagai cara.
        Perang Badar terjadi tahun ke 2 Hijriah (625 M), dekat kota Madinah, di kampung Badar pada bulan Ramadhan. Tentara kaum muslimin berjumlah 313 orang, sedang dari pihak musuh musyrikin Quraisy berjumlah 1000 orang yang terdiri dari 300 orang pasukan berkuda dan terlatih. 700 orang lagi adalah pasukan berunta di bawah pimpinan panglima perang Abu Jahal. Perang Badar berakhir dengan kemenangan di pihak kaum muslimin. Tentara Nabi Muhammad, syahid 14 orang dan di pihak musuh 70 orang mati termasuk panglimanya, yaitu Abu Jahal dan 70 orang lagi menjadi tawanan perang kaum muslimin.



"Sumber gambar : Madaninews.id"



"Sumber gambar : Okezone Haji"


"Foto : Lokasi perang Badar dan makam para Syuhada, gugur dalam peperangan"




       Kaum musrikin Quraisy merasa terpukul atas kekalahannya apalagi dengan kematian panglimanya itu, sehingga mereka menaruh dendam tidak kepalang. Untuk itu kafir Quraisy
mempersiapkan bala tentaranya lebih besar dengan perlengkapan yang lebih handal. Maka terjadilah perang berikutnya yaitu perang kedua kalinya yang dikenal dengan perang Uhud pada pertengahan bulan Sha'ban tahun ke 3 Hijriah (626 M).



"Sumber gambar : Okezone Haji"
"Foto : Jabal Uhud"




       Uhud adalah sebuah pegunungan sebelah timur kota Madinah kira-kira 12 mil jauhnya. Pasukan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berjumlah 1000 orang, tetapi 300 orang dihasut Abdullah bin Ubay seorang tokoh munafik. Jumlah pasukan kafir Quraisy sebanyak 3000 orang, sedang pemimpin atau panglima perangnya adalah Abu Sufyan.
        Dengan kekuatan pasukan yang besar itu kafir Quraisy menyerang tentara kaum muslimin yang jumlahnya sedikit. Kaum muslimin dipimpin lansung oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa SallamRasulullah menunjukkan sikap komandan sejati, bahkan beliau menjadi sasaran panah dan pedang, dalam keadaan seperti itu seorang pemuda terhormat dari suku Quraisy bernama Mus'ab bin Umair tampil menjadi perisai, menghalangi tubuh Nabi Muhammad dari sasaran panah dan pedang musuh, sehingga tubuhnya hancur terkena sabetan pedang dan tusukan panah menancap di tubuhnya demi melindungi Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang dicintai dan disayanginya itu.
         Dalam peperangan ini Nabi Muhammad juga tidak luput terkena sasaran lawan, sehingga giginya tanggal, pada mulanya pasukan Nabi Muhammad mengalami kemenangan, tetapi pada pertengahan pertempuran, pasukan Nabi Muhammad dapat dipukul mundur oleh pihak musuh, karena diantara pasukan Nabi Muhammad 
ada yang tidak mengindahkan komando Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, namun demikian akhirnya kaum muslimin mendapat kemenangan juga.




Berikutnya adalah perang "Ahzab atau Khandak" (tahun ke 5 Hijriah). Pasukan Nabi Muhammad dikepung dari berbagai penjuru, mengingat musuh dari dalam dan dari luar menyerang maka Salman Al Farisi mengusulkan agar disekeliling kota Madinah dibuat parit, untuk menghambat serangan dari kaum kafir Quraisy itu. Jumlah pasukan atau tentara kaum kafir Quraisy 10.000 orang, sedangkan pasukan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alahi wa Sallam lebih kecil jumlahnya yaitu hanya 3.000 orang. Namun demikian dalam peperangan ini dihalangi parit buatan selain itu juga dihalangi oleh angin kencang disertai hujan yang sangat lebat. Pasukan Quraisy mengambil keputusan untuk mundur dan pulang dengan penuh kekecewaan.
        Dari kekalahan yang berturut-turut ini kaum kafir Quraisy bermaksud mengadakan perjanjian damai, dan terjadilah perjanjian perdamaian yang dikenal dengan "Perjanjian Perdamaian Hudaibiyah".



Isi perjanjian tersebut sebagai berikut :
1. Kedua belah pihak tidak akan saling mengadakan penyerangan selama sepuluh tahun.
2. Apabila ada orang Islam ingin bertempat tinggal di Mekkah harus diizinkan, tetapi bagi orang Islam 
yang ingin ke Madinah harus dicegah.
3. Kaum Arab golongan lain bebas memilih pihak yang mereka sukai.
4. Tahun berikutnya orang Islam yang berhaji hanya diizinkan selama tiga hari saja.



       Para sahabat agak kecewa dengan isi perjanjian itu, sebab dirasa menguntungkan pihak musyrikin Quraisy. Kekecewaan mereka antara lain dengan dihapuskannya kata-kata " Rasulullah". Muhammad Rasulullah diganti dengan
"Muhammad binti Abdullah". Sahabatnya Umar 
tampak kecewa sekali.



→  Kemudian Rasulullah menjelaskan hal ini :
1. Orang kafir tidak mengakui kerasulan saya adalah wajar, tidak mengapa.
2. Da'wah Islam akan berjalan lancar tanpa hambatan selama 10 tahun dengan perjanjian ini.
3. Bila ada isi perjanjian yang kelihatannya merugikan kaum muslimin ketahuilah bahwasanya selama sepuluh tahun mereka tidak akan tahan melihat perkembangan da'wah Islam, sehingga merekapun akan melanggar sendiri perjanjian ini.





      Demikianlah dapat di simpulkan bahwa :


1. Sebab-sebab Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melakukan hijrah ke Madinah antara lain :
a. Tekanan kafir Quraisy yang sangat kuat terhadap kaum muslim.
b. Permintaan dari kaum muslim di Madinah.
c. Perkembangan Islam di Madinah lebih cepat.
d. Izin Allah Subhanahu Wa ta'ala berupa turunnya ayat ke 100 surat An-Nisa Untuk berhijrah.
e. Hijrah Untuk mempertahankan agama pahalanya amat besar dan hikmahnya amat besar dalam kehidupan di dunia.
f. Pengembangan Islam di Mekkah amat sulit dan sangat besar rintangannya.
2. Selama 13 tahun Nabi Muhammad
menyebarkan agama Islam di Mekkah tidak membawa hasil yang menggembirakan, karena itu perlu hijrah ke Madinah. Dalam perjalanan menuju Madinah, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam beserta Abu Bakar mengambil arah selatan yaitu jurusan Thaif dan beristirahat di Jabal Tsur.
Para pemuda Quraisy tidak berhasil menangkap Nabi, maka Nabi Muhammad dan Abu Bakar
selamat dari kejaran musuh hingga sampai ke kota Madinah dan disambut gembira penduduk Madinah.



       Beberapa peperangan yang terjadi dengan kafir Quraisy di antaranya :


a. Perang Badar yang terjadi di Bukit Badar.
b. Perang Uhud yang terjadi di Bukit Uhud.
c. Perang Khandak yaitu dengan menggali parit disekeliling kota Madinah sebagai perlindungan bagi kaum muslim.



       Karena kafir Quraisy selalu mengalami kekalahan dalam peperangan maka mereka ingin mengadakan perjanjian dengan kaum muslim. Perjanjian itu disebut "Perjanjian Hudaibiyah".

2 comments for "HIJRAH RASULULLAH. SAW (SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM)"