Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KISAH "NABI MUHAMMAD" DIANGKAT MENJADI RASUL

A. Nabi Muhammad SAW (Shallallahu 'Alaihi wa Sallam) Ber'uzlah (Menyendiri)



KISAH "NABI MUHAMMAD" DIANGKAT MENJADI RASUL
"Sumber gambar : Okezone Haji"
"Gambar : Pegunungan/Jabal Nur"



1. Arti 'Uzlah


       Myrharharaodah.blogspot.com – Di puncak Jabal Nur, terdapat gua yang di sebut gua Hira. Tempat itu sangat sepi, jauh dari keramaian. Sekarangpun keadaannya masih sepi, namun terkadang di datangi oleh pesiarah yang sedang umroh mereka sekedar berkunjung. Apa lagi 14 abad yang silam di dalam gua sempit itu seorang hamba Allah bernama "Muhammad".
melakukan 'Uzlah (artinya menyendiri di tempat sepi), 'Uzlah hanya dapat dilakukan oleh seorang pemberani, apalagi menuju puncak gunung yang sepi dan seorang diri tanpa ada yang menemaninya seperti yang dilakukan " Nabi Muhammad ".




2. Sebab-sebab Nabi Muhammad 'Uzlah


       Sebab yang mendorong Nabi Muhammad
melakukan 'uzlah , antara lain ialah
a. Keadaan masyarakat Mekkah yang semakin jauh dari ajaran Nabi Ibrahim AS (Alaihis Salam). Ajaran Nabi Ibrahim AS adalah masjid itu untuk sujud hanya kepada Allah SWT (Subhanahu Wa ta'ala) semata.
b. Manusia masih melakukan tawaf sekitar Ka'bah, akan tetapi caranya sudah jauh dari tuntunan seperti melakukan tawaf tanpa busana yang dilakukan masyarakat Jahiliyah.
c. Merubah kebiasaan buruk dalam masyarakat Jahiliyah dengan harta saja tidak cukup, maka diperlukan daya tarik rohaniyah yang memadai.
d. Adanya kebiasaan membunuh anak perempuan. Bahkan tidak sedikit yang mengubur bayi perempuan hidup-hidup. Apalagi tradisi ini tidak cepat diberantas, keturunan (generasi) muda akan berakhir, dan keturunan akan habis.




3. Waktu 'Uzlah


       Dalam ber'uzlah Nabi Muhammad memiliki waktu pada malam hari. Tidak sedikit waktu yang digunakan, yaitu sekitar 5 tahun. Sejak beliau usia 35 tahun hingga umur 40 tahun. Selama itu sering sebelum fajar sidiq beliau sudah sampai di Baitullah untuk shalat pagi.




4. Maksud Nabi Muhammad 'Uzlah


      Tujuan beliau 'uzlah adalah untuk mendapatkan petunjuk dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, guna membimbing umat yang telah sesat itu. Nabi Muhammad tidak henti-hentinya tafakkur dan dzikir serta berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Setelah upaya dengan sungguh-sungguh dan taqarrub kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, do'anya dikabulkan.





B. Wahyu Pertama dan Kedua Turun Kepada Muhammad SAW (Shallallahu 'Alaihi wa Sallam)



"Sumber gambar : Akcdn.detik.net.id"


"Sumber gambar : Okezone Haji"
"Gambar : Gua Hira"




    Berhari-hari Muhammad menanti, bahkan sudah 5 tahun beliau menyendiri di tempat yang sepi jauh dari insani. Berfikir dan dzikir pada Allah, mengharap wahyu datang, penerang kehidupan insan, pedoman hidup insan mendatang agar tetap menjadi insan beriman. Usaha mulia itu sudah cukup lama, namun hidaya kebenaran tak kunjung tiba. Ia tetap sabar tak putus asa, tafakkur dan berdo'a, memohon kepada Yang Maha Esa. Pada saatnya pasti do'a dikabulkan-Nya.
     Pada tanggal tujuh belas Ramadhan, hari yang bersejarah, hidayah diturungkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Malam yang sunyi dan kelam itu tiba-tiba terdengar suara memanggil-manggil, ya Muhammad, ya Muhammad,iqra, ya Muhammad, iqra ya Muhammad."
    Dia amati suasana sekitar gua, tidak tampak seorangpun juga. Namun suara tetap bergema, dia mencoba menjawab : "Ma ana biqari, qul, iqra 'bismirabbikalladzi khalaq,khalaqal insana min 'alaq, iqra warabbukal akram, alladzi 'allama bil qalam, 'allamal insana maalam ya'lam." Gemetar jiwa penuh tanda tanya. Dia pulang tergesa-gesa. Ketika wahyu pertama turun, usia Nabi Muhammad 40 tahun 6 bulan 2 hari atau 17 Ramadhan tahun 41 Fiil (gajah), bertepatan 16 Pebruari 610 Masehi.


     Tujuh belas Ramadhan hari bahagia, resmilah Muhammad diangkat menjadi Rasul. Khadijah istrinya berusaha menenangkan suaminya, tidak mungkin berita itu mengandung duka, sebab Muhammad adalah insan utama. Peristiwa itu segera dilaporkan kepada pamannya.
    Khadijah bercerita apa adanya sedang Nabi Muhammad di sampingnya. Waraqah bin Naufal paman Khadijah cepat menangkap isi berita yang dialami Muhammad, kemudian ia menjawab : "Itulah tanda kerasulan, kaulah Rasul akhir zaman, di tanganmu dunia ini akan ditata kaulah rahmat bagi alam semesta."
     Lima ayat diturunkan pertama kali cukup singkat dan mudah dimengerti, tetapi tidak mudah dipahami, karena mengenai intisari insani. Mengenal Khaliqul Alam semesta, mengenal pula asal kejadian dirinya. Tiada hari tanpa merenung maknanya. Tiada habis lima ayat itu dikajikan.
     Agaknya belum puas akal memahami, belum puas hari meresapi datang lagi berita suci. Kali ini berupa instruksi :

یٰۤاَیُّہَا الۡمُدَّثِّرُ ۙ
Hai orang yang berkemul (berselimut),
قُمۡ   فَاَنۡذِرۡ ۖ
bangunlah, lalu berilah peringatan!
وَ  رَبَّکَ فَکَبِّرۡ ۖ
dan Tuhanmu agungkanlah!
وَ  ثِیَابَکَ فَطَہِّرۡ ۖ
dan pakaianmu bersihkanlah,
وَ الرُّجۡزَ  فَاہۡجُرۡ ۖ
dan perbuatan dosa tinggalkanlah,
وَ لَا  تَمۡنُنۡ  تَسۡتَکۡثِرُ ۖ
dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
وَ  لِرَبِّکَ  فَاصۡبِرۡ     ۗ
Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
(المدثر : ١-٧) (Q.S. Al-Muddassir : 1-7)



    Sejak wahyu pertama Nabi Muhammad merasa takut dan agak cemas sebab cukup lama tidak datang wahyu lagi. Ketika wahyu kedua turun seolah Nabi Muhammad terkejut, sebab sudah berapa langkah yang harus ditempuh.
     Wahyu pertama tentang asal kejadian dan penguasa alam semesta. Sedangkan wahyu kedua berupa lanjutan perjuangan hidup. Nabi Muhammad tidak diizinkan lagi berselimut, orang yang berselimut artinya menutup diri, atau bersembunyi. Nabi Muhammad harus bangkit membina umatnya, mengagungkan nama Tuhan, membersihkan pakaian dan sesembahan dan patuh pada perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala.




C. Da'wah secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan




1. Da'wah secara sembunyi-sembunyi


        Mula-mula Nabi Muhammad mengajarkan Islam secara sembunyi-sembunyi, dimaksudkan agar tidak mengundang persoalan dengan kafir Quraisy. Orang-orang yang masuk Islam paling awal disebut "Assabiqunal Awwalun". Mereka itu adalah


1. Siti Khadijah
2. Abu Bakar As. Shiddiq
3. Ali Bin Abi Thalib
4. Zaid bin Harist
5. Usman Bin Affan
6. Abdurrahman bin Auf
7. Saad bin Abi Waqqas
8. Asma binti Abu Bakar
9. Bilal bin Rabbah
10. Fatimah binti Khattab




Da'wah secara sembunyi ini bertempat di rumah sahabat Arqam, karena itu disebut "Darul Arqam".
Orang yang belajar Islam di Darul Arqam inilah yang kelak menjadi murid setia Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Mereka adalah sahabat yang tangguh.




2. Da'wah secara terang-terangan


         Da'wah selanjutnya tidak dengan cara sembunyi-sembunyi lagi. Islam harus disebar luaskan secara terbuka. Hal ini berdasarkan perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai berikut

فَاصۡدَعۡ بِمَا تُؤۡمَرُ وَ اَعۡرِضۡ عَنِ الۡمُشۡرِکِیۡنَ 
Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
 (الحجر : ٩٤) (Q.S. Al-Hijr : 94)


      Da'wah secara terbuka ini dimulai dari keluarga terdekat, mereka itu antara lain :
1. Abu Thalib, paman Nabi yang mengasuhnya.
2. Abdul 'Uzza (Abu Lahab), paman Nabi yang terang-terangan menolak Islam.
3. Abu Jahal dan lain-lain.


     Pengikut Abu Lahab dan Abu Jahal makin membenci Nabi Muhammad dan para sahabatnya. Tawaran pihak Quraisy kepada Nabi Muhammad berupa pangkat, harta, dan wanita semuanya ditolak. Siksaan dialamatkan kepada para sahabatnya. Tekanan kafir Quraisy semakin keras dan berat. Nabi Muhammad memerintahkan agar para sahabat berhijrah saja. Pertama-tama mereka berhijrah ke Habsyi, tapi tidak lama mereka kembali ke Mekkah.
      Penguasa kafir Quraisy meningkatkan tekanannya kepada Nabi Muhammad dan para sahabat dengan jalan boikot. Artinya masyarakat umum dilarang berhubungan dengan kaum muslimin dengan cara :
1. Mereka dilarang menjual sesuatu kepada Nabi Muhammad dan kaum Muslimin.
2. Nabi Muhammad dan kaum Muslimin
ditempatkan disebuh kampung terpisah dari masyarakat luas.
3. Masyarakat tidak boleh melakukan aqad nikah dengan kaum Muslimin.
4. Masa boikot itu berlansung selama 30  bulan.



      Di saat sulit seperti itu Nabi Muhammad dan para sahabat tetap tabah. Mereka makan akar pohon yang dapat dimakan. Iman mereka makin tegar bagai batu karang tak goyah diterjang ombak sebesar gunung sekalipun. Kafir Quraisy dalam suasana bingung, mereka hampir kehilangan akal untuk merendam semangat kaum Muslimin.


     Tiba-tiba di suatu tempat ia berjumpa dengan seorang laki-laki dan terjadilah tanya jawab :
Laki-laki itu : "Pagi-pagi sudah menghunus pedang apa yang akan kau lakukan, Umar?".
Umar             "Aku akan membunuh Muhammad".
Laki-laki itu : "Oh, tak mungkin, Muhammad
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dijaga sahabatnya dengan ketat".
Umar             : "Apakah mereka tidak sayang kepada nyawa mereka?".
Laki-laki itu : "Mereka lebih sayang kepada Nabinya melebihi sayang terhadap dirinya sendiri. Adik perempuanmu saja kau tidak dapat mengurusnya, mengapa harus mengurus orang lain?".
Umar             "Apa yang kau katakan? Kalau kata-katamu itu tidak benar akan kupenggal lehermu".
Laki-laki itu : " Silahkan!".



      Umar dengan wajah merah padam, dengan sangat marah pergi ke rumah adik kandungnya, yang dikabarkan telah menjadi pengikut Muhammad. Dari luar rumah ia mendengar bacaan ayat-ayat Al Qur'an. Tanpa minta izin, Umar langsung masuk ke dalam dan tanpa bertanya lebih dulu, Umar menampar adiknya hingga jatuh terjerembab. Bersamaan dengan itu potongan ayat-ayat yang dibaca adiknya tadi terlihat oleh Umar, kemudian dirampasnya potongan ayat tersebut sambil diperlihatkannya. Ternyata isi ayat tersebut sangat menggugah hatinya dan kemudian Umar ingin menyatakan dirinya masuk Islam, dan langsung minta diberitahukan tempat Nabi Muhammad berada. Pada mulanya adiknya Fatimah melarangnya, setelah diketahui maksudnya ingin masuk Islam maka dipersilahkannya Umar untuk menemui Nabi Muhammad. Setelah Umar bertemu dengan Nabi Muhammad maka Umar pun mengucapkan kalimah Syahadat di hadapan Rasulullah dan resmilah Umar menjadi pengikut Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Adapun surat yang sedang dibaca oleh Fatimah adalah surat Thaaha
seperti di bawah ini

طٰہٰ ۚ
Thaahaa.
مَاۤ   اَنۡزَلۡنَا عَلَیۡکَ  الۡقُرۡاٰنَ  لِتَشۡقٰۤی ۙ
Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah;
اِلَّا  تَذۡکِرَۃً   لِّمَنۡ  یَّخۡشٰی  ۙ
tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),
تَنۡزِیۡلًا مِّمَّنۡ خَلَقَ الۡاَرۡضَ وَ السَّمٰوٰتِ الۡعُلٰی     ۗ
yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.
اَلرَّحۡمٰنُ  عَلَی الۡعَرۡشِ  اسۡتَوٰی  
(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy.
(طه : ١-٥) (Q.S. Thahaa : 1-5)




D. Isra' dan Mi'raj



      Da'wah Nabi Muhammad di Mekkah secara terang-terangan sudah berjalan 10 tahun. Da'wah secara sembunyi-sembunyi pada awal kerasulan berakhir tatkala seorang sahabat yang bernama Abu Dzar menyerukan kalimat tauhid di sekitar Ka'bah. Nabi Muhammad merasa bangga sebab para sahabat sudah teruji kesetiaannya.
     Tahun ke 12 dari kerasulan, isterinya Siti Khadijah sebagai pemegang dana meninggal dunia. Bersamaan dengan itu pula pamannya Abu Thalib sebagai pelindung perjuangannya juga meninggal. Kehilangan dua orang ini cukup menggoncangkan hati Nabi Muhammad. Allah bermaksud menambah wawasan Rasul-Nya dengan meng-Isra' Mi'rajkan ke Sidratul Muntaha. Kejadian ini tercatat pada tanggal 27 Rajab tahun kerasulan.
       Isra' ialah memperjalankan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, dari Masjidil Haram 
sampai Masjidil Aqsha pada malam hari guna memperlihatkan kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Firman Allah Subhanahu Wa ta'ala

سُبۡحٰنَ الَّذِیۡۤ  اَسۡرٰی بِعَبۡدِہٖ لَیۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَرَامِ  اِلَی الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِیۡ بٰرَکۡنَا حَوۡلَہٗ  لِنُرِیَہٗ مِنۡ اٰیٰتِنَا       ۗ اِنَّہٗ  ہُوَ  السَّمِیۡعُ  الۡبَصِیۡرُ 
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(الاءسراء : ١) (Al-Israa : 1)

      Sedangkan Mi'raj adalah memperjalankan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dari Masjidil Aqsha (permukaan bumi) menuju Sidratul Muntaha (angkasa) guna menghadap langsung pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Firman Allah :

تَعۡرُجُ  الۡمَلٰٓئِکَۃُ  وَ الرُّوۡحُ  اِلَیۡہِ  فِیۡ یَوۡمٍ کَانَ مِقۡدَارُہٗ  خَمۡسِیۡنَ اَلۡفَ سَنَۃٍ ۚ
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.
(المعرج : ٤) (Q.S. Al-Ma'aarij : 4)

      Maksud Mi'raj ialah untuk menerima wahyu shalat yang kita kenal sebagai tiang agama. Shalat juga menjadi rukun Islam kedua. Seorang muslim wajib menegakkan shalat 5 kali sehari semalam sebanyak 17 raka'at.

Ayat :
یٰۤاَیُّہَا الۡمُزَّمِّلُ ۙ
Hai orang yang berselimut (Muhammad),
قُمِ  الَّیۡلَ   اِلَّا  قَلِیۡلًا ۙ
bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya),
نِّصۡفَہٗۤ  اَوِ انۡقُصۡ  مِنۡہُ  قَلِیۡلًا ۙ
(yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.
اَوۡ زِدۡ  عَلَیۡہِ  وَ رَتِّلِ الۡقُرۡاٰنَ  تَرۡتِیۡلًا     ۗ
atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.
اِنَّا سَنُلۡقِیۡ عَلَیۡکَ  قَوۡلًا  ثَقِیۡلًا
Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat.
اِنَّ نَاشِئَۃَ الَّیۡلِ  ہِیَ اَشَدُّ وَطۡأً  وَّ  اَقۡوَمُ قِیۡلًا     ۗ
Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu') dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.
اِنَّ  لَکَ فِی النَّہَارِ سَبۡحًا طَوِیۡلًا    ۗ
Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak).
وَ اذۡکُرِ اسۡمَ رَبِّکَ وَ تَبَتَّلۡ  اِلَیۡہِ تَبۡتِیۡلًا    ۗ
Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.
رَبُّ الۡمَشۡرِقِ وَ الۡمَغۡرِبِ لَاۤ  اِلٰہَ  اِلَّا ہُوَ فَاتَّخِذۡہُ  وَکِیۡلًا
(Dialah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung.
(المزمل : ٩) (Al-Muzzammil : 9)






* Dari Artikel di atas dapat di Rangkumkan bahwa :

1. 'Uzlah adalah menyendiri di tempat sepi agar dapat tafakur dan dzikir dengan khusyu' tanpa gangguan apapun.
2. Nabi Muhammad 'uzlah sejak usia 35 tahun hingga turunnya wahyu Al Qur'an ketika beliau berumur 40 tahun.
3. Wahyu pertama berupa perintah membaca, berarti sejak abad ke 6 umat Islam diperintahkan bebas buta huruf.
4. Da'wah ialah usaha secara rapi dan bertahap untuk merubah keadaan semula menjadi keadaan yang lebih baik, maju dan sesuai dengan yang diridhai Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
5. Memboikot artinya, larangan tokoh-tokoh kafir Quraisy agar tidak berhubungan dengan kaum muslimin, baik dalam hal ekonomi, sosial maupun kekeluargaan.

8 comments for "KISAH "NABI MUHAMMAD" DIANGKAT MENJADI RASUL"

  1. Artikelnya sangat luar biasa. Masya Allah

    ReplyDelete
  2. Masyaallah, artikelnya sangat bagus

    ReplyDelete
  3. Artikel anda sangat luar biasa. Patut sebagai tuntunan dan pelajaran tauladan bagi kita, MUHAMMAD SAW

    ReplyDelete