SEJARAH SINGKAT "SULTAN HASANUDDIN (1631 - 1670)"
PAHLAWAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN
"Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6 Nopember 1973"
Kekaguman Belanda atas keberanian SULTAN HASANUDDIN memang beralasan. Berkali-kali berlangsung pertempuran dengan pihak Hasanuddin, sangat sulit bagi Belanda untuk menundukkannya, sehingga Belanda menamakan Hasanuddin sebagai "Ayam Jantan Dari Timur."
SULTAN HASANUDDIN dilahirkan pada tahun 1631 di Ujungpandang. Ia putera kedua dari "SULTAN MALIKUSSAID, Raja Gowa ke-15". Semasa remaja Hasanuddin sering mewakili ayahnya sebagai utusan ke berbagai kerajaan lainnya di Indonesia. Bahkan ia pun diangkat ayahnya sebagai panglima perang.
Pada waktu Hasanuddin menaiki takhta kerajaan, suasana hubungan kerajaan Gowa dengan VOC sudah mulai renggang. Ini di sebabkan ulah Belanda yang hendak memaksakan hak monopoli terhadap perdagangan rempah-rempah di sana.
Gowa merupakan kerajaan besar di wilayah timur Indonesia yang menguasai lalu lintas perdagangan. Tentu saja hak monopoli dengan itu merugikan rakyat Gowa. SULTAN HASANUDDIN menolaknya, maka peperangan dengan pihak Belanda pun tak terelakkan lagi. Belanda mengerahkan angkatan perang yang besar di bawah pimpinan Cornelis Speelman pada tahun 1666. Mereka berangkat dari Batavia menuju Gowa dengan kekuatan 21 kapal perang dengan 1000 orang tentara.
Selain itu, Belanda berhasil pula menghasut kerajaan-kerajaan kecil lainnya untuk memerangi Gowa, namun Belanda belum mampu menundukkan pasukan Gowa.
Pertempuran demi pertempuran berlangsung terus, berbulan-bulan lamanya sehingga kekuatan Hasanuddin pun menjadi lemah. Akhirnya, SULTAN HASANUDDIN menerima juga ajakan damai Belanda. Pada tanggal 18 Nopember 1667 diadakanlah "Perdamaian Bongaya". Perdamaian ini sangat merugikan pihak Gowa. Oleh karena itu, Hasanuddin kembali mengadakan perlawanan setelah pasukannya menjadi kuat lagi.
Banyak korban dari pihak Belanda sehingga Speelman terpaksa meminta bantuan dari Batavia, akhirnya pada tanggal 12 Juni 1669 Belanda dapat juga menaklukkan benteng terkuat Gowa, yaitu " Somba Opu". Sejak itu pertahanan pasukan Gowa tambah melemah dan perang pun tidak dilanjutkan lagi.
"Gambar : Benteng Somba Opu"
SULTAN HASANUDDIN kemudian mengundurkan diri dari takhta kerajaan. Pemerintahan dilanjutkan oleh puteranya yang bernama "SULTAN AMIR HAMZAH. Pada tanggal 12 Juni 1670 SULTAN HASANUDDIN meninggal dunia. Sebagian besar usianya diabdikan bagi pembangunan dan kedaulatan Gowa. Sampai akhir hayatnya, ia tetap menolak bekerja sama dengan Belanda.
"Gambar : Makam SULTAN HASANUDDIN"
Post a Comment for "SEJARAH SINGKAT "SULTAN HASANUDDIN (1631 - 1670)""