Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

CARA BUDIDAYA IKAN BANDENG

Pasti semua sudah tau ikan "Bandeng" kan dan pernah memakannya! Tauka kalian kalau ikan bandeng merupakan salah satu ikan penting di Asia Tenggara. Mereka hidup di Samudra Hindia dan menyeberanginya sampai Samudra Pasifik, ikan bandeng cenderung bergerombol di sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan koral. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut untuk 2–3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau, daerah payau, dan kadangkala danau-danau. Ikan bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak.


CARA BUDIDAYA IKAN BANDENG



Persyaratan Budidaya Ikan Bandeng yaitu


1.   Ikan bandeng menyukai tambak dengan banyak bahan organik atau humusnya dan tekstur tanah yang berlumpur.
2.   Kualitas air yang cocok untuk budidaya bandeng di tambak adalah pH 7-8, dan kandungan oksigen >5ppm, suhu 25-30 oC.
3.   Ikan bandeng dapat hidup pada kisaran salinitas yang tinggi yaitu 0-35 ppt.


Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Teknik Budidaya Ikan Bandeng atau Konstruksi Tambak Harusnya Adalah Sebagai Berikut : 

•   Pintu air Dimana tidak boleh bocor dan harus kuat, diutamakan petakan-petakan tambak yang memiliki pintu pengeluaran dan pemasukan air terpisah. 
  •   Pematang Haruslah kuat, tingginya minimal 0,5 m di atas pasang air laut tertinggi, tidak bocor, dan lebar atas sekitar 1 m. 
 •   Dasar tambak Agak miring ke arah pintu air dan harus rata. Dibuat parit/caren keliling atau diagonal atau menyilang dengan lebar 2–4 m dan kedalaman 50 hingga 60 cm.


Persiapan Tambak

1.   Pencangkulan dan pembalikan tanah dasar tambak. Hal ini bertujuan untuk membebaskan senyawa dan gas beracun sisa budidaya hasil dekomposisi bahan organik baik dari kotoran maupun dari pakan.

2.   Pemberantasan hama, dapat digunakan saponin sebanyak 50kg/ha.

3.   Pengapuran, dimana bertujuan untuk menjaga pH yang stabil yaitu pada pH 7–8 dan membunuh bakteri dan jamur pembawa penyakit. Pengaturan dengan kapur tohor, zeolit atau dolomit dengan dosis 500–1000 kg/ha atau 5–10/100 m2.

4.   Pemupukan. Dengan pemupukan Urea 50 kg/ha dan SP–36 75 kg/ha pada pelataran tambak secara merata. Selanjutnya tambak diairi macak-macak (sekitar 5 cm), dan dibiarkan selama 1 minggu. Penambahan air secara bertahap, hari ke-1 setinggi 10 cm, hari ke-2 setinggi 20 cm, hari ketiga 30–40 cm, dan dibiarkan selama 1 minggu sampai kelekap tumbuh subur. Selanjutnya air ditambah lagi hingga 40–50 cm dan tambak siap ditebari benih ikan bandeng.


Penebaran Benih Ikan Bandeng

Setelah plankton tumbuh (warna air hijau) dan kecerahan sedalam 30–40 cm, nener di petakan pendederan dipindahkan ke petakan pembesaran dengan hati-hati. Benih yang ditebar berukuran sekitar 5 cm dengan kepadatan sekitar 10.000 ekor/ha. Sebelum benih ditebar dilakukan aklimatisasi atau adaptasi terutama untuk suhu dan salinitas agar benih tidak stres melalui tahapan berikut :

•   Memasukkan kantong berisi nener ke dalam tambak dan biarkan selama 10 — 15 menit,
•   Membuka kantong plastik, dan memasukkan air tambak ke dalamnya sedikit demi sedikit sampai suhu dan salinitas air dalam kantong plastik sama dengan air tambak, biasanya bapak saya dulu menggunakan baskon biar bisa melihat juga benihnya atau neneknya apakah tidak ada yang mati,
•   Melepaskan nener perlahan-lahan ke tambak dengan cara mengangkat kantong bagian bawah. Sebaiknya penebaran benih dilakukan pada saat suhu rendah.


Pendederan Benih Ikan Bandeng

Benih ikan bandeng (nener) dapat diperoleh dari pengumpul atau pembenihan. Nener yang diperoleh dari pembenihan dapat ditebar langsung ke tambak pembesaran atau didederkan lebih dahulu. Untuk pendederan dapat dilakukan melalui metode berikut ini :

1.   Pendederan di tambak secara langsung. Ukuran petakan bervariasi. Panjang petakan 5–25 m dari lebar 2–5 m dengan ketinggian air 20 sampai 25 cm.
2.   Pendederan di tambak dengan sistem hapa. Kedalaman air tambak minimal 100 cm. Salinitas 20–30 ppt, suhu air 26—30 oC, oksigen 4–8 ppm dan pH 7,8 sampai 8,3. Panjang hapa bervariasi 10–25 m, tingginya 75 sampai 100 cm, dan lebar 2–3 m atau lebar 1–2 m, panjang 4 sampai 5 m, sedangkan kedalamannya 1 m. Untuk ukuran hapa kecil ini dapat diisi nener ikan bandeng 70.000–80.000 ekor. Pada bagian atas hapa diberi peneduh.
3.   Sedangkan dengan cara pendederan di bak beton dilengkapi pompa, pipa, saringan, dan aerasi. Panjang 5 sampai 10 m, tinggi 30 sampai 40 cm dan lebar 1–2 m. Dasar bak diisi pasir halus setebal 5 cm. Ketinggian air dalam bak 20 sampai 25 cm.
Selama pendederan nener diberi pakan tambahan seperti campuran juice kedelai, kuning telur, dan bubuk ragi sebanyak 5 sampai  6 kali sehari. Pendederan dapat dilakukan sampai sebulan atau tergantung kondisi.


Pengelolaan air dan Pemeliharaan Ikan Bandeng

Kedalaman air dipertahankan sekitar 30 sampai 40 cm di atas pelataran. Penggantian air dilakukan secara gravitasi (pasang surut air) melalui pintu air.


Pemupukan Susulan

Melakukan pemupukan susulan mulai dilakukan pada saat persediaan dan kelekap berkurang (1 bulan setelah penebaran). Mula-mula air tambak disurutkan hingga sekitar 5 cm di pelataran, selanjutnya pupuk ditebarkan merata di pelataran tambak. Pemupukan dilakukan dengan urea sekitar 15 kg/ha dan SP-36 10kg/ha.
          Dua hari kemudian air tambak ditambah hingga kedalaman sekitar 40 sampai 50 cm. Sedangkan pakan tambahan diberikan pada saat menjelang panen untuk memacu laju pertumbuhan berat pada ikan bandeng.


Panen Ikan Bandeng

Panen ikan bandeng dapat dilakukan sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Atau untuk ukuran konsumsi biasanya dipelihara sekitar 4 sampai 5 bulan atau lebih, ataukah berukuran sekitar 4–5 ekor/kg. Panen dapat dilakukan dengan menggunakan alat waring atau jaring agar tidak melukai ikan bandeng.


Ikan Bandeng Bernilai Ekonomis





          Tahukah kalian ikan bandeng itu memiliki nilai ekonomis penting terutama untuk pasaran lokal dimana sebagai ikan konsumsi dan juga dapat digunakan sebagai ikan umpan untuk penangkapan ikan tuna yang sering digunakan para pemancing ikan tuna. Ikan bandeng umumnya dipelihara ditambak secara tradisional dengan mengandalkan makanan alami berupa lumut dan klekap, bahkan bapak saya dulu sering memberikan pakan dengan memasakkan jagung pakan ayam dan keong emang yang sudah di rebus lalu di potong-potong kecil sebagai makanan tambahan agar ikannya cepat besar.
          Dengan memberikan makanan secara teratur dan baik ikan bandeng mampu mencapai berat rata-rata 0,6 kg bahkan lebih dari itu kadang mencapai 1kg lebih pada usia 5 sampai 6 bulan dengan pemeliharaan yang intensif. Usaha intensifikasi budidaya perlu dilakukan karena rendahnya produktivitas bandeng dengan budidaya tradisional.

Demikianlah cara membudidayakan ikan bandeng, semoga bermanfaat.

Post a Comment for "CARA BUDIDAYA IKAN BANDENG"